Jumat, 06 Juni 2014

askebku inpartu kala II


ASUHAN KEBIDANAN
PERSALINAN KALA II
Pada Ny.R GIPoooo
Di BPS Ny. Sriwidarti, S.ST
SUMBERGEMPOL - TULUNGAGUNG


Dosen Pembimbing:
Widya Lusi Arisona, SST



aKBID
 












Disusun oleh:
                                                             Lailatun Nihayah
       130106045





PRODI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
TAHUN AKADEMIK 2013/2014



BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
PERSALINAN KALA II

A.    Definisi Persalinan


Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.

Etiologi


1.      Penurunan Kadar Progesteron


Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.

2.      Teori Oxytocin


Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul otot-otot rahim.

3.      Keregangan Otot-otot


Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.

4.      Teori Prostaglandin


Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, disangka menjadi salah satu penyebab permulaan persalinan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil,
 sebelum melahirkan atau selama persalinan.

5.      Plasenta Menjadi tua


Dengan tuanya kehamilan, villi korialis mengalami perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesteron turun sehingga menimbulkan kontraksi.




 






























B.     Persalinan Kala II

Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II dikenal juga sebagai kala pengeluaran.
Tanda Dan Gejala Kala II:
1.      Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
2.      His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit.
3.      Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau vaginanya.
4.      Perineum terlihat menonjol.
5.      Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka.
6.      Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

C.    Penatalaksanaan Kala II
                               I.            Melihat Tanda dan Gejala Kala II
1.      Melihat dan mendengar adanya tanda persalinan kala II.
a.       Ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran.
b.      Ibu merasa adanya tekanan pada anus.
c.       Perineum menonjol.
d.      Vulva dan anus membuka.
                            II.            Menyiapkan Peralatan
2.      Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah spuit sekali pakai 2 ½ ml ke dalam wadah partus set.
                         III.            Menyiapkan Diri Untuk Memberikan Pertolongan Persalinan
3.      Memakai celemek plastik.
4.      Memastikan lengan/ tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
5.      Memakai satu sarung tangan DTT dipakai dalam melakukan setiap atau selama proses menolong persalinan.
6.       Mengambil spuit dan mengisi dengan oksitosin, dengan tangan yang bersarung tangan dan letakkan kembali ke dalam wadah partus set.


                         IV.            Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik
7.      Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas/ kain dengan gerakan dari vulva ke perineum.
8.      Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.
9.      Mencelupkan tangan kanan yang bersarung ke dalam Lar-Chlorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam Lar-Chlorin 0,5%.
10.  Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai – pastikan DJJ dalam batas normal.
                            V.            Menyiapkan Ibu dan Keluarga Untuk Membantu Proses Pimpinan Meneran
11.  Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his bila sudah merasa ingin meneran.
12.  Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan ibu untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
                         VI.            Pimpinan Meneran
13.  Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat meneran.
                      VII.            Persiapan Pertolongan Kelahiran Janin
14.  Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang handuk bersih untukmengeringkan janin pada perut ibu.
15.  Mengambil kain bersih melipat 4/3 bagian meletakkan dibawah bokong ibu.
16.  Membuka tutup partus set.
17.  Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
                   VIII.            Menolong Kelahiran Bayi
·         Lahirnya Kepala
18.  Saat sub-occiput tampak di bawah symphisis tangan kanan melindungi perineum dengan di atas lipatan kain di bawah bokong ibu sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat.
19.  Mengusapkan kasa/ kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan darah.
20.  Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
21.  Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan.
·         Lahirnya Bahu
22.  Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan ke-2 telapak tangan pada sisi kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior lahir, kemudian tarik secara hati-hati sampai bahu posterior lahir.
·         Lahirnya Badan dan Tungkai
23.  Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher dan ke-4 jari pada bahu dan dada/ punggung janin, bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
24.  Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah.
                         IX.            Penanganan Bayi Baru Lahir
25.   Setelah seluruh badan bayi lahir, pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa hingga bayi menghadap ke arah penolong. Nilai upaya bayi untuk bernapas, kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan.
26.   Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dari badan bayi kecuali bagian tali pusat.
27.   Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi. Melakukan urutan pada tali pusat ke arah ibu dan memotong klem kedua 2 cm dari klem pertama.
28.   Memegang tali pusat di antara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara 2 klem.
29.   Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus bayi hingga kepala.
30.   Memberi bayi kepada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.


                            X.            Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
·         Menyuntikkan Oksitosin
31.  Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.
32.  Memberitahu ibu akan disuntik.
33.  Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara IM bagian luar paha kanan 1/3 atas. Setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah.
·         Penegangan Tali Pusat Terkendali
34.  Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35.  Meletakkan satu tangan di atas symphisis menahan bagian bawah uterus, sementara tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso-kranial.
36.  Saat uterus kontraksi, menegangkan tali pusat sementara tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso kranial.
·         Mengeluarkan Plasenta
37.  Jika tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa adanya kemajuan pelepasan plasenta, minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian ke atas sesuai dengan kurve jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva.
38.  Jika plasenta terlihat di introitus vagina, lanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan lahirkan selaput ketuban tersebut.
·         Masase Uterus
39.  Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga tonus uterus baik.

RUJUKAN:
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pasuruan. 2005. Asuhan Persalinan Normal. pasuruan
Obstetri Fisiologi. UNPAD. Bandung. 1983
Rohani, Sahwita, Reni, dan Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
TINJAUAN KASUS

                               I.            Data Dasar
Tanggal Masuk            : 25 Maret 2014
Jam                              : 03.00 WIB
Tanggal Pengkajian     : 25 Maret 2014
Jam Pengkajian           : 07.05 WIB
Diagnosa Masuk         : GI P0000 UK 37 minggu inpartu kala II

A.    Data Subjektif
1.         Biodata
Nama istri               :  Ny. R                                              
Umur                      :  22 tahun
Agama                    :  Islam                                               
Pendidikan             :  SMA                                               
Suku/Bangsa           :  Jawa/Indonesia                   
Pekerjaan                :  Ibu rumah tangga                
Kawin ke                :  1 (satu)                                            
Umur kawin            :  21 thun                                
Lama kawin            :  1 tahun                                            
Alamat                    :  Sumbergempol, Tulungagung
       
Nama suami            :  Tn. A                                   
Umur                      :  23 tahun                              
Agama                    :  Islam                                               
Pendidikan             :  SMA                                               
Suku/Bangsa           :  Jawa/Indonesia                   
Pekerjaan                :  Wiraswasta              
Kawin ke                :  1 (satu)                                            
Umur kawin            :  22 thun                                
Lama kawin            :  1 tahun                                            
Alamat                    :  Sumbergempol, Tulungagung.

2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama, dengan UK 9 bulan. Ibu mengatakan perutnya sering kenceng-kenceng. Ibu mengatakan seperti ingin berak sejak tadi malam pukul 21.00 WIB.

3.      Riwayat Menstruasi
Menarche                : Umur 11 tahun
Siklus                      : 28 hari
Lama                       : 7 hari
Jumlah                    : 2 – 3 koteks/ hari
Konsistensi             : Hari 1 – 2 kental ada gumpalan
                                            Hari 4 – 7 encer tidak ada gumpalan
Warna                     : Hari 1 – 3 merah kecoklatan
                                            Hari 4 – 7 merah segar
Dysmenorche          : Tidak ada
Flour Albus             : Ada sebelum dan sesudah menstruasi, tidak gatal,
                                                  tidak bau, warna jernih
HPHT                     : 25 – 06 – 2013
HPL                        : 01 – 04 – 2014
UK                          : 37 minggu

4.      Riwayat Kehamilan, Persalianan, dan Nifas yang lalu
Suami Ke
Hamil Ke
Riwayat Persalinan
Riwayat Nifas
Umur Anak Seka
rang
L/P
UK
H/M
Tempat Persalinan
Penolong
Perwalinan Penyulit
Lama Nifas
Kelainan
KB
Lama Menyusui

1

1





Hamil Sekarang









5.      Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan                      : Belum pernah
Rencana kontrasepsi yang akan digunakan            : Belum merencanakan



6.      Riwayat kehamilan sekarang
Klien mengatakan hamil pertama dengan usia kehamilan 9  bulan. Gerakan anak dirasakan mulai usia 5 bulan. Gerakan dalam sehari dirasakan 30 kali.
a.       Klien mengatakan selama hamil
Trimester I :  Mual muntah pada pagi hari, lemas, tidak tahan mencium bau-bauan yang tajam.
Trimester II :  Mengeluh kram pada kaki
b.      Klien mengatakan selama hamil ini periksa 4 kali
c.       Klien mengatakan telah mendapat terapi :
TT sebelum menikah 1 kali dan TT kedua pada usia kehamilan 3 bulan, Fe, Kalk, Vitamin.

7.      Riwayat kesehatan
a.      Riwayat kesehatan yang lalu
·         Tidak ada penyakit menular seperti Hepatitis, Aids, PMS (penyakit menular seksual), Typoid.
·         Tidak ada penyakit menurun ( Herediter ) seperti Diabetes Melitus ( DM ), hipertensi.
·         Tidak ada penyakit menahun (kronis) seperti TBC, Asma.
·         Infeksi virus lain tidak ada TORCH ( Toksoplasmosi Rubela Citomegalovirus ) Herpes yang bisa membuat bayi yang dikandung cacat.
·         Tidak ada riwayat alergi terhadap obat atau makanan tertentu.
·         Tidak memiliki hewan peliharaan.

b.      Riwayat kesehatan suami atau keluarga
·         Tidak ada penyakiit herediter atau keturunan.
Contoh : DM (Diabetes mellitus), Hipertensi.
·         Tidak ada keturunan kembar
·         Tidak ada penyakit menular
Contoh : Hepatitis, AIDS, Tipoid
·         Tidak ada virus lain Torch ( Toksoplasmosi Rubela Citomegalovirus ) Herpes yang bisa membuat bayi yang dikandung cacat.
·         Tidak ada penyakit Menahun
Contoh : Asma, TBC

8.      Keadaan Psikososial Budaya
a.       Klien mengatakan ini adalah kehamilan yang sangat diharapkan baik klien, suami dan keluarga, sehingga klien sering merasa kawatir akan kehamilan saat ini, jenis kelamin anak tidak terlalu menjadi masalah, suami klien sangat meperhatikan klien menjadi masalah, suami klien sangat memperhatikan klien, apa yang klien makan minum dan klien kerjakan.
b.      Hubungan klien dengan masyarakat sekitar baik tidak ada masalah
Klien tinggal bersama suami dan keluarga dan pengambil keputusan sepenuhnya di tangan suami dan keluarga
c.       Dalam kebiasaannya klien dan keluarga mengadakan selamatan seperti selamatan 3 bulanan dan 7 bulanan. Klien tidak melakukan pantangan makan dan jamu-jamuan.

9.      Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.       Pola Nutrisi
Sebelum Hamil           : Makan  : 3 x/hari, porsi 12 sendok makan tiap kali makan dengan menu: nasi, tahu, tempe, ikan, sayur dan makan  buah-buahan.
                                             Minum : + 8 gelas/hari.
Selama Hamil             : Makan  : 3 x/hari, porsi 3 sendok makan tiap kali makan dengan menu: nasi, tahu, tempe, ikan, sayur dan makan  buah-buahan.
                                               Minum : + 8 gelas air putih.



b.      Pola Eliminasi
Sebelum Hamil           : BAB 1 x/hari warna coklat, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri, tidak ada pus.
                                                 BAK 3 – 4 x/hari warna jernih, bau amoniak, tidak nyeri, tidak ada pus atau darah.
Selama Hamil             : BAB 1 x/hari warna gelap, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri.
                                                  BAK 7 – 8  x/hari, warna jernih, bau amoniak, tidak nyeri, tidak ada pus atau darah.
c.       Pola Aktivitas
Sebelum sakit           : Membersihkan rumah, memasak dan melayani suami. Biasa melakukan pekerjaan rumah dari pukul 05.00-09.00 WIB.
Selama sakit              :Melakukan pekerjaan rumah yang ringan, pekerjaan berat dibantu sama suami dan keluarga.
d.      Pola Istirahat
Sebelum hamil          : Siang    : 1 jam (13.00 – 14.00 WIB)
                             Malam  : 8 jam (21.00 – 05.00 WIB)
Selama hamil            : Siang    : 1 jam (13.00 – 14.00 WIB)
                                    Malam : 8 jam (21.00 – 05.00 WIB)
e.     Pola Personal Higiene
Sebelum hamil          : Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, cuci rambut
2 x/minggu, ganti baju 2 x/hari, ganti pakaian  dalam 3 x/hari.
Selama hamil            : Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, cuci rambut
                                   2 x/hari, ganti baju 2 x/hari, ganti pakaian dalam
                                   5-6 x/hari
f.       Pola Sexualitas
Sebelum hamil          : 3 x / minggu
Selama hamil            : 2 x / minggu




g.      Ketergantungan
Sebelum hamil          : Tidak ada ketergantungan terhadap obat-obatan,
                      tidak pernah minum-minuman beralkohol, tidak
                        pernah merokok.
Selama hamil            : Tidak ada ketergantungan terhadap obat-obatan,
                                    tidak pernah minum-minuman beralkohol, tidak
                                     pernah merokok.

B.     Data Objektif
1.     Secara Umum
Keadaan Umum    : cukup
Kesadaran             : composmentis
Postur tubuh          : lordosis
Cara berjalan         : tegak
TB                         : 158 cm
BB sebelum hamil : 55 kg
BB sekarang          : 68 kg
LILA                     : 24,5 cm

2.  Tanda - Tanda Vital (TTV)
Suhu                      : 36o C
Nadi                      : 84 x/menit
Tekanan darah       : 120/80 mmHg
Respirasi                : 28 x/menit

3.      Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
                         Kepala                  : Tekstur rambut halus, penampilan rambut rapi, warna hitam, tidak bercabang, tidak rontok, tidak ada ketombe, kulit kepala bersih.
                           Muka                    : Tidak edema, tidak terdapat cloasma gravidarum.
                         Mata                     : Simetris, conjunctiva tidak anemis, palpebra tidak odema
                         Hidung                 : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan    cuping hidung.
                         Mulut dan Gigi    : Simetris, tidak kering, tidak ada bibir sumbing, tidak ada caries gigi, tidak ada gingivitis, lidah kotor.
                           Telinga                 : Simetris, bersih, tidak terlihat serumen.
                         Leher                    : Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
                         Payudara              : Simetris, puting menonjol, hiperpigmentasi, aerola mamae bersih, ASI sudah keluar.
                         Abdomen             : Pembesaran sesuai umur kehamilan, ada linea alba, terdapat striae gravidarum, tidak ada luka bekas operasi.
                         Genetalia              : Vulva atau vagina bersih, tidak ada edema, terdapat tanda chadwik, pengeluaran lendir dan darah.
                         Anus                     : Tidak ada haemoroid, bersih, tidak ada luka.
                         Ekstrimitas Atas   : Simetris, tidak ada edema/varises.
   Ekstremitas Bawah: Simetris, tidak ada edema/varises.

b.      Palpasi
Leher            : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe.
Payudara      : Tidak ada benjolan dari payudara kanan dan kiri. Dengan gerakan bebas, kelaur cholostrum, konsistensi sama kenyalnya.
Abdomen     : Dilakukan dengan Variasi leopold
§  Leopold I
TFU ditemukan 33 cm diatas simfisis, bagian atas bokong.
§  Leopold II
Disebelah kanan teraba panjang datar dan keras seperti papan punggung (puka).
§  Leopold III
Bagian terndah teraba bundar keras dapat dipegang dan melenting, teraba satu bundaran (kepala).
§  Leopold IV
Penurunan kepala 0/5


c.       Auskultasi
DJJ  punctum maximum bawah pusat, frekuensi 148x/menit, teratur.

d.      Perkusi
Reflek patella kanan atau kiri (+ / +)

e.       Pemeriksaan Dalam
Vulva + vagina                     : Tidak odema, tampak menonjol
Pembukaan                           : 10 cm
Effechment                          : 100%
Bagian terendah janin          : Kepala
Denominator                        : Kepala UUK
Bagian kecil janin                 : Molage
Ketuban                               : (-)

f.       Pemeriksaan panggul
Tidak dikaji

g.      Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan pada  tanggal 20 Maret 2014 di Rumah bersalin fauziah Tulungagung jam 11.00 WIB.
Darah : HB = 12 gr %

h.      Kesimpulan
GI P0000 UK 37 minggu
Hidup, tunggal, letak kepala, intrauteri, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik, inpartu kala II.







                            II.            Identifikasi Diagnosa dan Masalah
No
DATA DASAR
DIAGNOSA/ MASALAH
1
DS:
Ibu mengatakan hamil anak pertama, dengan UK 9 bulan. Ibu mengatakan perutnya sering kenceng-kenceng. Ibu mengatakan seperti ingin berak sejak tadi malam pukul 21.00 WIB.


DO  :
·         Keadaan Umum  : Cukup
·         Kesadaran            : Composmentis
·         TTV
Suhu                     : 36o C
Nadi                     : 84 x/menit
Tekanan darah     : 120/80 mmHg
Respirasi              : 28 x/menit
·         Inspeksi
Ibu tampak ingin mengejan
Anogenital: vulva membuka, keluar lendir dan    darah, perineum menonjol, ada tekanan pada anus
·         Palpasi Abdomen
§  Leopold I
TFU ditemukan 33 cm diatas simfisis, bagian atas bokong.
§  Leopold II
Disebelah kanan teraba panjang datar dan keras seperti papan punggung (puka).
§  Leopold III
Bagian terndah teraba bundar keras dapat dipegang dan melenting, teraba satu bundaran (kepala).
§  Leopold IV
Penurunan kepala 0/5
·         Auskultasi
           DJJ  (+), frekuensi 148x/menit, teratur.
His 4x dalam 10 menit durasi 45 – 50 detik
·         Perkusi
Reflek patella kanan atau kiri (+ / +)
·         Pemeriksaan Dalam
Vulva + vagina           : Tidak odema, tampak menonjol
Pembukaan                 : 10 cm
Effechment                : 100%
Bagian terendah janin            : Kepala
Denominator              : Kepala UUK
Bagian kecil janin       : Molage
Ketuban                      : (-)
·         Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan pada  tanggal 20 Maret 2014 di Rumah bersalin fauziah Tulungagung jam 11.00 WIB.
Darah : HB = 12 gr %
       
Diagnosa
GIP0000 UK 37 minggu intrauteri dengan inpartu kala II


                         III.            Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Tidak ada

                         IV.            Identifikasi Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan Segera, Konsultasi dan Kolaborasi
Tidak ada





V, VI, VII  INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI

No
DIAGNOSA/ MASALAH
TUJUAN/ KRITERIA HASIL
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1
GIPOOOO UK 37  minggu intrauteri dengan inpartu kala II
TUJUAN:
1.      Agar kala II berjalan dengan lancar tanpa ada penyulit
2.      Agar keadaan ibu dan bayi sehat dan selamat

KRITERIA KEBERHASILAN:
1.      Kala II berjalan lancar
2.      Ibu bisa meneran dengan baik
3.      KU baik
Kesadaran
composmentis
4.      TTV
TD : 110/70 – 140/90 mmHg
N : 60 – 100x/ menit
S: 35,8-37,3
RR: 16-24x/menit
His: ˃ 30x 10’ selama 40’’
DJJ: 120-160/mnt
5.     Tidak terjadi ruptur pada perineum dan anus.
1.      Lakukan observasi TTV dan CHPBK.
Rasional: Memantau keadaan ibu dan janin serta mengetahui secara dini adanya komplikasi.

2.      Amati tanda dan gejala kala II.
Rasional: Memudahkan mengetahui tanda-tanda persalinan dalam memimpin ibu meneran.

3.      Siapkan peralatan persalinan.
Rasional: Mempersiapkan secara dini dalam memberikan pertolongan persalinan sehingga memperlancar tindakan dalam menolong persalinan.

4.      Siapkan diri atau bidan.
Rasional: Upaya pencegahan infeksi.

5.      Pimpin ibu untuk meneran saat pembukaan lengkap dan ada dorongan kuat untuk meneran.
Rasional: Meneran secara berlebihan menahan upaya untuk mengambil napas akan mengakibatkan kelelahan yang tidak perlu bagi ibu dan meningkatkan risiko asphiksia pada bayi karena menurunnya pasokan O2 ke plasenta.

6.      Berikan penanganan BBL.
Rasional: Memberikan asuhan BBL normal sehingga keadaan bayi sehat.

Dilakukan Selasa, 25 Maret 2014
Pukul 07.05 WIB
1.      Melakukan observasi TTV dan CHPBK
Hasil:
TTV
S: 36o C
N: 84 x/menit
TD: 120/80 mmHg
RR: 28x/mnt.
CHPBK
DJJ: (+), 148x/menit.
His: 2x dalam 10’ dalam 45”
Hodge: IV
Bandlel: (-)
P: ΓΈ pnurunan
Ketuban: (-)

2.      Mengamati tanda gejala kala II.
Hasil:
Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran.
Ibu merasa adanya tekanan pada anus.
Perineum menonjol.
Vulva dan anus membuka.

3.      Menyiapkan peralatan persalinan.
Hasil:
Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan.
Mematahkan ampul oksitosin.
Memasukkan 1 buah alat suntik sekali pakai ke dalam partus set.

4.      Menyiapkan diri untuk memberikan pertolongan persalinan.
Hasil:
Memakai celemek plastik.
Cuci tangan.
Memakai sarung tangan kanan.
Menghisap oksitosin 10 U pada tabung suntik dan meletakkan kembali ke dalam partus set.
Meminggirkan ½ kocher.

5.      Memimpin ibu untuk meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran.
Hasil:
Mendukung usaha ibu untuk meneran.
Memberi ibu kesempatan istirahat di saat tidak ada his.
Meminta bantuan kepada keluarga untuk memberi minum ibu saat istirahat.
Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai.

6.      Memberikan penanganan BBL.
Hasil:
Setelah seluruh badan lahir, pegang bayi bertumpu pada lengan kanan menghadap ke arah bidan, nilai bayi.
Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.
Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi. Melakukan urutan pada tali pusat ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama.
Memegang tali pusat di antara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari-jari tangan kiri memotong tali pusat di antara kedua klem.
Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus bayi hingga kepala bayi.
Bayi lahir hidup, jenis kelamin perempuan pada pukul 07.05 WIB secara normal pervagina dengan BB: 2,5 kg
PB: 45cm
APGAR Skor
A: Aktif pergerakan spontan (2)
R: Menangis spontan (2)
N: Normal 120/menit
Warna kulit: pink merata seluruh tubuh(2)
RR: Normal menangis keras (2)









Selasa, 25 Maret 2014
07.05WIB
S   : Ibu mengatakan merasa lega karena telah melahirkan bayinya denga selamat pada tanggal 25 Maret 2014 pukul 07.05 WIB secara spontan jenis kelamin perempuan.

O   : KU baik
  Kesadaran     composmentis
       TTV
TD: 120/80 mmHg
S : 36o C
N : 84x/menit
RR: 28x/menit
UC: baik
TFU: setinggi pusat
Tidak terjadi perdarahan.
Kolostrum sudah keluar.
Tidak terjadi ruptur dan tidak ada luka episiotomi
Bayi hidup jenis kelamin perempuan.
Pada pukul 07.05 WIB.
Plasenta belum lahir.

A  : PIOOI dengan inpartu kala III.
 P  : Penatalaksanaan aktif kala III.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar